Artis peran Ardina Rasti menuturkan, pada awal masa berpacaran dengan Eza Gionino, ia sama sekali tak pernah menjadi sasaran tindak kekerasan seperti yang dialaminya belakangan ini. Ketika itu semua serba manis bersama Eza.
"Lebih-kurang pacaran satu setengah tahun. Seperti biasa, di awal manis dan indah. Aku percaya sama dia. Aku diperkenalkan ke keluarganya dan aku sayang sama keluarganya. Jujur, demi Allah," kata Rasti mengawali kisahnya dalam jumpa pers di Plaza 2, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (10/1/2013).
Saking cintanya, Rasti bahkan sempat memberangkatkan umrah orangtua Eza. "Alhamdulillah, Allah beri rezeki untuk aku berangkatkan umrah orangtua Eza. Alhamdulillah, selama jalani ini, aku sayang sama keluarganya," cerita Rasti.
Selang beberapa bulan kemudian, sifat buruk Eza mulai dirasakan oleh Rasti. "Ternyata, empat sampai lima bulan baru terlihat perangai dia. Dia melihat semua yang ada di aku. Misalnya, lihat BB (Blackberry), e-mail. Namun, terbalik dengan dia dan entah kenapa tiba-tiba dia banting BB saya," kata Rasti.
Rasti mengaku, kekerasan fisik pun dideritanya. "Dia mulai memukuli saya. Saya jatuh dan ternyata dia terus menendangi rusuk saya dan saya pingsan. Setelah itu, dia gotong saya minta bantuan tetangga," beber Rasti. "Saya bangun-bangun ada di rumah sakit. Saya lihat ada dua suster bersihkan pecahan kaca di kaki saya," lanjutnya.
Singkat cerita, setelah kejadian itu, Eza meminta maaf. Mereka pun melanjutkan hubungan hingga akhirnya Rasti lagi-lagi menderita kekerasan meski pria yang kini telah menjadi mantan kekasihnya itu sempat mengajak menikah. "Saya enggak nyangka, setelah tahun lalu, dia janji enggak lakukan (penganiayaan) lagi. Ternyata, saya itu salah dan saya enggak nyangka dia begitu kejam. Katanya cinta dan mau ajak menikah," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar