Di industri gadget, Huawei selama ini dikenal sebagai
produsen handset berharga murah, tetapi perusahaan tersebut
belakangan menyatakan ingin turut berkompetisi di pasar high-end
yang sedang didominasi oleh pemain-pemain besar industri mobile,
seperti Apple dan Samsung.
Huawei pun percaya diri
tawaran-tawaran produk barunya, seperti Ascend Mate dan Ascend W1, bisa
bersaing dengan perangkat andalan dari kedua perusahaan saingannya itu
dengan menawarkan kualitas lebih baik di level harga lebih rendah.
CEO Consumer Electronics Huawei Richard Yu mencontohkan, smartphone
Android 6 inci Ascend Mate yang biaya produksinya kurang lebih
sebanding dengan Galaxy S III dari Samsung.
Huawei bersedia
mengorbankan margin laba agar Ascend Mate bisa menawarkan harga lebih
rendah sekitar 20-30 persen sementara memiliki kualitas material lebih
bagus dibanding perangkat andalan dari perusahaan asal Korea itu.
Yu mengkritik Galaxy S III yang dinilainya tidak dibuat dengan bahan
berkelas yang sesuai. "Plastik yang mereka gunakan murahan sekali,"
ujarnya ketika berbicara di ajang pameran CES 2013, seperti dikutip oleh
The Verge.
Kendati demikian, Yu mengakui pihaknya
masih harus meyakinkan operator seluler -terutama di Amerika Serikat-
untuk mengusung produk-produknya. "Mereka (operator) sebenarya suka
dengan produk kami. Kami butuh membina hubungan dengan operator. Kami
butuh waktu untuk mendapat kepercayaan. Saya tak tahu berapa lama yang
diperlukan, tapi kami sedang mencoba."
Yang jelas, tambah Yu,
dalam hal ini soal kualitas produk Huawei sama sekali bukan masalah.
Tujuan akhir Yu adalah mengubah persepsi konsumen selama ini
beranggapa bahwa perangkat-perangkat terbaik adalah yang dibuat oleh
Apple atau Samsung.
"Smartphone terbaik datangnya dari Huawei,
bukan dari kompetitor kami," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar