Warga Beirut, Lebanon, mesti celaka dua kali. Soalnya,
tulis AFP pada Kamis (10/1/2013), badai salju yang terjadi
beberapa hari ini membuat aliran listrik di seantero negeri itu putus.
Lampu-lampu pun mati. Nah, sialnya, sudah beberapa hari ini pula,
pekerja perusahaan listrik negara melakukan aksi mogok.
Badai
salju, kata Menteri Energi dan Air Gebran Bassil memang merusakkan
piranti pembangkit listrik di Beirut. "Gara-gara pemogokan, tak ada
karyawan yang bersedia membetulkan peralatan yang rusak itu,"kata
Bassil.
Melalui media sosial, warga Beirut mengeluhkan kondisi
itu. Suplai listrik yang merosot membuat mereka bahkan tak bisa memasak
air. "Kami juga kesulitan untuk bisa menyalakan pemanas ruangan,"kata
Elsa, warga Beirut.
Sejatinya, pemogokan karyawan perusahaan
listrik negara Lebanon sudah dimulai awal minggu ini. Mereka menuntut
renegosiasi soal gaji dalam anggaran 2013.
Sejak perang saudara
pada 1975-1990, pemerintah Lebanon keteteran menyediakan energi listrik
bagi rakyatnya. Sementara, musim dingin tahun ini terbilang buruk
gara-gara badai salju yang terus-menerus melanda seluruh Lebanon.
Tercatat,
sudah dua orang tewas saat badai salju kali ini. Sekolah-sekolah masih
tutup akibat kondisi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar